MENGENAL DAN MENGHAYATI
PROSESI JUMAT AGUNG di DESA
KONGA – FLORES TIMUR
( Oleh alm.
Bpk. Adrianus L. Kwen )
Konga adalah sebuah Desa terletak disalah satu sudut Nusantara
bagian Timur Indonesia tepatnya berada di Kecamatan Titehena Kab.Flores Timur,
terletak di tepi pantai dalam sebuah teluk yang tenang dapat dicapai dari kota
Larantuka selama ± 1,5 jam atau dari arah barat Maumere selama ± 2,5 jam dan
dari Boru Kec.Wulanggitang selama 15 Menit.
Sepanjang jalan melintasi Desa ini tampak areal persawahan yang
memebentang hijau serta kebun – kebun kelapa yang daunnya tenang melambai. Di
depan desa Konga, terdapat sebuah Pulau
Kecil yang memiliki Panorama Perairan yang sungguh mempesona yakni pulau
konga.
|
Pulau Konga - Flores Timur |
Ketika kita berada tepat
diatas sebuah bukit kecil dari arah jalan Raya dimana titik pandang diarahkan
lepas keperairan teluk ini, maka nampak pulau kecil ini, sebuah pulau kecil
mungil tak berpenghuni yang dikenal dengan nama Pulau Konga.
Pulau Konga dengan Keindahan
alam sekitar yang sungguh mempesona.
Dewasa ini Pulau Konga
dijadikan sebagai tempat Pembudidayaan Mutiara oleh PT.Asa Mutiara, Investor
dari Jepang. Disamping itu Konga juga mempunyai tradisi yang kuat dalam hal
Ritus Prosesi Jumad Agung
Peninggalan Portugis yang diwariskan sejak
Abad XVI, yang di jaga
dengan baik dan dijalankan secara turun temurun sampai saat ini.
|
Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur |
Jumlah Penduduk Desa Konga = 897 Jiwa
Laki – Laki =
431 Jiwa
Perempuan =
198 Jiwa
Jumlah KK =
198 KK
Demikia Sekilas Gambaran Alam
Desa Konga Serta Penduduknya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
RITUS PROSESI JUMAT AGUNG
DESA KONGA
– KAB. FLORES TIMUR
Prosesi Jumad Agung dapat dihayati sebagai suatu peringatan dan
Perenungan akan sengsara, Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus. Peristiwa ini
menjadi suatu tradisi keagamaan yang khas bagi orang / umat Konga yang setiap
Tahun selalu dilaksanakan
dengan baik.
Hari – hari peringatan ini dimulai pada hari Rabu Trewa sampai
pada hari minggu Paskah yang dalam tradisi orang Konga disebut “ ARI BAE” .
Upacara ini telah ada sejak
ada para leluhur orang Konga menerima kekristenan ( di Baptis ) Sejak abad XVI dari orang
Portugis, dimana upacara ini dipertahankan sampai saat ini sebagai suatu
warisan Tradisi Serani Nagi Tanah Konga. Karena keseluruhan rangkaian Upacara
Devosional yang unik ini selalu mengingatkan dan meneguhkan iman orang Konga
akan Kritus Penyelamat dan Yesus Tokoh Historis yang secara nyata ambil bagian
dalam sejarah untuk
menyelamatkan umat manusia.
|
Prosesi Jumad Agung di Konga - Flores Timur |
Kekhasan ini diungkapkan
dalam perayaan /
tata upacara prosesi yang unik, yang
tentunya sangat berkaitan erat dengan adat kebiasaan orang Portugis sebagai
orang – orang yang memperkenalkan dan mewariskan prosesi ini. Unsur – unsur
budaya adat kebiasaan masyarakat / orang Konga juga dimasukan dalam
perkembangan.
Agak sulit untuk memberikan
suatu catatan historis tentang kapan upacara prosesi ini mulai dilaksanakan di
Konga dan bagaimana itu terjadi dan sebagainya, karena hal ini tentunya
membutuhkan sebuah studi atau kajian untuk mencari tahu sejarah masuknya
Gererja katolik di Konga.
Hanya secara umum sudah dapat
dipastikan bahwa misi Katolik Portugis masuk di Konga sejak abad ke XVI.
Bahwa tradisi ini secara turun temurun telah diwariskan dan
diterima oleh orang Konga sebagai suatu warisan Devosi Iman, yang tetap
dilaksanakan dan tetap dipertahankan sampai saat ini. Alasannya adalah bahwa
prosesi Jumad Agung dan keseluruhan rangkaian Upacara baik sebelum maupun
sesudah prosesi ini sangat mendukung penghayatan iman Orang Konga akan Karya
Keselamatan yang di kerjakan Allah bagi umat manusia dalan diri Yesus Kristus.
Dalam perarakan prosesi ini kita mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus dan
mengambil bagian dalam penderitaan Yesus Kristus sebagaimana yang dilakukan
oleh Bunda maria. Jadi Yesus lah yang menjadi Pusat dan puncak dari seluruh
Upacara Prosesi.
|
Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur |
Dan nanti pada Hari minggu Paskah kita diajak untuk bergembira
bersama Bunda Maria merayakan Kebangkitan Kristus dalam Prosesi Halleluya. Prosesi Halleluya dilaksanakan pada hari minngu Paskah
malam pukul 20.00 ( pkl. 8 malam ). Makna dari Prosesi Halleluya adalah Bunda Maria sebagai ibu yang
mengandung, melahirkan dan
membesarkan Yesus, telah menyaksikan dan
mengikuti penderitaan dan kematian Yesus Puteranya bergembira dalam sukacita Kebangkitan
Puteranya.
Kita semua juga diajak oleh Bunda maria untuk merayakan sukacita
Kebangkitan Yesus Kristus ini dan memulai hidup kita yang baru sebagai orang –
orang tertebus.
Kemudian pada Hari Senin
Paskah II akan diadakan serah terima Punto Dama Paskah tahun berikutnya. Suatu
tradisi Nagi tanah Konga dilaksanakan untuk menutup pekan ARI BAE ini secara resmi.
Semoga dengan panduan ini
dapat membantu kita / pesiarah dalam mengikuti keseluruhan acara Prosesi Jumad
Agung di Konga dan mengetahui sedikit latar belakang Sejarah Tradisi Serani
Nagi Tanah Konga.
Konga, April 2013
Penulis
( alm. Bpk. Ady L. Kwen )
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TATA UPACARA
PROSESI JUMAD
AGUNG di DESA KONGA – FLORES TIMUR
A. UPACARA
PROSESI
I. Persiapan
Prosesi
1.
Hari Rabu Trewa :
Pada Hari ini dipersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk prosesi. Sementara itu
di jalan – jalan rute prosesi umat sudah mulai mempersiapkan bahan turo tempat
pemasangan lilin dan pembuatan Armida.
Kemudian langsung diadakan kegiatan tikang
turo / paku turo sepanjang jalan rute prosesi oleh umat dan para mardomu serta sekaligus membangun Armida. Namun dengan mempertimbangkan
bahwa kegiatan persiapan Hari rabu Trewa ini sangat padat yang dapat mengganggu
kelancaran ibadat Lamentasi dan
renungan di Gereja malam hari nya ( malam trewa ), maka seluruh Kegiatan
persiapan rute prosesi sudah dapat dimulai pada Hari Selasa, sehari sebelum
Hari Rabu Trewa.
|
Proses Tikam Turo (Paku Turo) |
2.
Hari Kamis Putih :
a.
Penyelesaian
terakir persiapan rute prosesi yang belum beres, meja altar Armida diatur dan ditata sebagaimana
mestinya.
b.
Muda
Tuan Kapela Tuan Ma
Di Kapela Tuan Ma Dilakukan Upacara Muda Tuan Ma Yaitu memandikan dan mengenakan Pakaian bagi Patung Tuan Ma (
patung Bunda Maria ). Setelah Upacara ini
“Pintu Kapela Tuan Ma di Buka “
Untuk semua umat / Pesiarah agar dapat mengunjungi Tuan Ma. Upacara Muda Tuan / memandikan
Patung Tuan Ma ini
dilakukan oleh Confreria
secara tertutup ( Ritual ini menjadi rahasia antara Pribadi dengan Sang
Kuasa ).
|
Patung Tuan Ma |
c.
Muda
Tuan Kapela Tuan Ana
Di Kapela Tuan ana juga dilakukan Upacara Muda Tuan.
Setelah upacara ini dilanjutkan dengan “ Buka Pintu Kapela Tuan Ana “ para
Pejabat Confreria menyiapkan Peti Jenasah untuk diletakkan di ruang kapela Tuan
Ana. Peti Jenasah Yesus ini hanya bisa dilihat setahun sekali oleh umat
ketika dikeluarkan untuk diletakan di ruangan tengah kapela. Sebelumnya peti
jenasah Yesus berada dibalik kain / tirai pembatas dan tidak bisa dilihat.
|
Ritual Penciuman Patung Tuan Ana |
v Buka Pintu kapela
Yang dimaksud dengan “ Buka Pintu kapela “ adalah suatu
tugas dan tanggung jawab Devosional yang diemban oleh para “ Denga Deo “ dan penjaga Kapela (yang
umumnya mereka adalah anggota Confreria),
dimana Kapela Dibuka untuk umum ( umat dan pesiarah ). Dan selama saat – saat
itu Kapela dan halaman Kapela harus diterangi dengan lilin dan alat penerangan
lainnya. Tugas ini pada mulanya menjadi tanggung jawab confreria tapi kemudian dapat dipercayakan kepada umat yang secara
sukarela mau menjalankan nya karena memiliki permesa / nazar / ujud tertentu.
Sejak saat ini umat / pesiarah diberi kesempatan untuk berkunjung ( Cium Tuan )
di kedua Kapela ini. Yang dilanjutkan sepanjang malam Kamis Putih setelah
perayaan misa Kamis Putih dan Adorasi didepan Sakramen Maha Kudus. Kunjungan
dan Doa pribadi atau kelompok dapat dilakukan sampai hari Jumad sore pkl.14.00
|
Kapela Tuan Ana - Konga Flores Timur |
v Pejabat – Pejabat Kapela Tuan
Ana dan Tugas nya
Secara khusus di Kapela Tuan Ana Pejabat – pejabat dan
petugas – petugas Kapela Tuan Ana adalah Confreria
dan seorang Lajanti serta Denga Deo. Sejak hari ini harus sudah
dipersiapkan seorang petensi dan
empat orang Lakademu ( Nikodemus yang mengusung Jenasah Yesus di Golgota ). Petensi dan Lakademu adalah juga orang – orang yang mempunyai permesa tertentu
dan mengajukan lamaran secara tertutup / rahasia kepada ketua Confreria ( Procador ) beberapa hari sebelumnya.
3. Hari
Jumat agung :
a.
Pkl.
07.00 : Upacara Jalan salib; sesudahnya diikuti ziarah kubur yakni umat ke tempat pemakaman sanak family untuk membersihkan
makam para kerabat dan menyalakan lilin.
b.
Sepanjang
jalan rute prosesi, penyelesaian akhir armida dan pemasangan tali pengikat
lilin pada turo dilakukan oleh para perpetu
armida dan para mardomu.
1.
Pkl.14.00
Penjemputan Tuan Ma dan Tuan Ana
Confreria bersama umat / pesiarah
menjemput Tuan Ma dari kapela Tuan Ma. Perarakan lalu menuju Kapela Tuan Ana
untuk menjemput Tuan Ana dan selanjut nya diarak ke Gereja Mater Dolorosa Konga.
|
Penjemputan Tuan Ma & Tuan Ana |
Pada saat ini semua “ Ornamento “ ( peralatan Sengsara ) yang ada di Kapela Tuan Ana juga
dihantar ke Gereja. Perlengkapan Sengsara di Kapela Tuan Ana tersebut :
·
Serdati
: Panji confreria berwarna Hitam
·
Kru
dan Serai :
Dua lilin besar mengapit salib dan salib
·
Gian
De Morti : Lukisan rangka manusia lambang Kematian Jiwa karena pengaruh setan raja maut
·
Tangan
Deyabu : Tangan setan lambang godan setan sepanjang hidup manusia
·
Lampion
: Alat penerangan / obor, lambang terang duniawi yang menerangi jalan untuk menangkap
terang Ilahi ( Yesus ).
·
Krenti
dan Krona Spira : rantai dan mahkota Duri
·
Paku
dan Pemukul : Untuk memaku Yesus di salib, lambang kekerasan hati manusia.
·
Pundi
– Pundi : Berisi 30 keping perak nilai Jual Yesus, lambang keserakaan hati
manusia. Hanya untuk nafsu daging apa saja bisa dikorbankan, termasuk
mengorbankan hidup orang lain demi kepentingan diri sendiri.
·
Tongkat
dan Bunga Karang :
Alat pencelup cuka untuk memberi minum kepada Yesus agar mati dalam keadaan tak
sadar / mabuk. Lambang kecerobohan manusia dalam sikap dan tingkah lakunya.
Seperti mabuk kecanduan alkohol / narkoba.
·
Lembing
/ Tombak : Alat yang menikam lambung Yesus. Lambung Yesus sumber Kerahiman
Ilahi.
·
Buah-buahan : Hasil tanaman taman
getsemani,taman Firdaus,taman Kehidupan.Lambang kejatuhan manusia dalam dosa
akibat makan buah terlarang,buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.tetapi
juga lambang kebangkitan manusia bila makan buah kehidupan yang berupa buah
anggur dan gandum yang menghubungkan Kristus secara iman (Roti Kehidupan yang
menghidupkan).
·
Tempayan : Berisi cuka dan
empedu,lambang sikap pura-pura manusia.Tempayan berisi air pencuci tangan
pilatus,lambang sikap melepas tanggung jawab pada manusia dan mengkambing
hitamkan orang lain.
·
Ayam
Jantan : Lambang penyangkalan manusia terhadap
imannya sendiri untuk meluputkan diri,juga lambang sikap memojokan teman
sendiri.
·
Tangga : Untuk menurunkan jenasah
Yesus.Lambang kebebasan manusia untuk menggunakan tangga.(Tangga Yakob,alat
penghubung surga dan bumi),untuk menuju surga/Tuhan dan kembali meniggalkan
Tuhan.
·
Salib : Tempat Kristus wafat,Lambang
pertentangan yang baik dan yang jahat,lambang kemenangan akan Kematian/maut dan
membuka jalan bagi manusia menuju kehidupan yang baru dalam Yesus Kristus.
2.
Urutan
Perarakan Penjemputan:
·
Serdati
·
Kru dan Serai
·
Prosesi
kecil ( anak-anak
pembawa oranamento Sengsara Yesus )
·
Tumba
Tuan Ana dan diikuti para permesa Tuan Ana
·
Para Pesadu dan Irmao Confreria
·
Anak Muji dan Confreria
·
Tumba
Tuan Ma
·
Presidenti procador Confreria diikuti umat serta para permesa Tuan Ma
·
Umat
Luar stasi / pesiarah.
c.
Di
Gereja Mater Dolorosa
1.
Tepat
pkl.15.00 : Genda do ( gendang perkabungan ) dibunyikan. Arakan Tuan Ma dan
Tuan Ana masuk Gereja dan di semayamkan ditempat nya masing – masing.Ornamento
prosesi kecil diletakan pada tempatnya.
2.
Upacara
liturgi Jumad Agung langsung diadakan.
|
Penjemputan Tuan Ana & Tuan Ma |
II. Perarakan Prosesi
1. Ibadat
Pembukaan :
Pada pukul 19.00 Mataraka dan Genda Do dibunyikan
sebagai tanda seluruh rangkaian acara prosesi akan dimulai dan bagi umat / peziarah diharapkan untuk
menuju Gereja Mater Dolorosa.
Pukul 20.00 Upacara dimulai yang diawali dengan Ibadat
Pembukaan.
Sesudah Ibadat Pembukaan langsung diadakan upacara
Lamentasi.
2. Lamentasi
:
|
Lamentasi - Prosesi Jumad Agung Konga |
Upacara Lamentasi dilaksanakan dalam tiga bagian dan
masing-masingnya dibawakan oleh satu orang.Umumnya merek ini adalah anggota
Confreria/Ana Muji,atau dapat juga umat lain yabg telah mengikuti latihan cukup
oleh “ Mestri “. Setiap sesi Lamentasi ini diselingi doa dan nyanyian/koor.
Lamentasi dan Koor Solva diiringi Genda Do dan mataraka.
Sementara itu Lakademu dan Petensi setelah berpakian di
Armida Jentera akan berjalan mengelilingi rute prosesi/jalan Kure sampai tiba
saatnya mereka memasuki gereja.
3. Koor
Solva :
Setelah Lamentasi dilanjutkan dengan Koor
Solva dari Confreria dan Ana
Muji.
Pada saat ini seluruh petugas perarakan prosesi
bersiap-siap memasuki saat-saat perarakan yang akan segera di mulai. Para
Lakademu,Petensi bergerak mendekati gereja.Petugas Ovos yang menyanyikan “
Ratapan Putra Manusia “ ( Ovos Omnes
) dan Putri-putri Yerusalem yang menyanyikan “Ratapan Manusia” ( Eyus ) bersiap memasuki Gereja.
Sementara peraarakan Prosesi kecil pun akan mulai bergerak memasuki Gereja dan
keluar melalui pintu depan Gereja mendahului prosesi utama. Semua petuga ini
akan memasuki Gereja yakni sesuai bagian dari koor solva yang dinyanyikan.
Pakaian yang dikenakan oleh para petugas ini pun agak unik.
Lakademu akan mengenakan pakaian putih gaya abad
pertengahan Portugis dangan topi berbentuk kerucut berwarna merah dan putih.
Petensi mengenakan Jubah dan topeng berwarna putih dari
kain putih, dan dikepala nya ada lingkaran kain putih dengan salib hitam
diatasnya. Sementara pada pinggangnya diikat seutas tali panjang “ tali kordas
“ yang ujungnya dibiarkan berjuntai kebelakang. Demikian halnya Ovos dan Eyus
juga mengenakan pakaian khusus.
4. Perarakan
Prosesi :
Ada tiga bagian utama dari koor Solva :
v Postsuerement
v Obstupescite
v Quidem
capite meus
Tahapan Perarakan dimulai dengan :
·
Petensi memasuki Gereja untuk secara
khusus memberi hormat kepada Tuan Ma dan Tuan Ana. Kehadiran sosok ini ( Petensi ) secara rohani dapat dimaknai
sebagai orang yang mewakili seluruh umat / pesiarah yang hadir, berdiri
dihadapan Allah yang Maha Rahim memohon pengampunan atas dosa – dosa. Dengan
menutup seluruh tubuh dan Wajah sebagai simbol manusia yang merasa malu karena
Dosa dan tidak Kuasa memandang wajah Allah. Pada saat ini Koor Solva menyanyikan lagu Ecce
Homo ( Lihat lah manusia ini ). Setelah Petensi
meninggalkan Gereja disusul perarakan prosesi kecil memasuki Gereja dan keluar
melalui pintu depan, bersamaan dengan itu Ovos
dan eyus juga masuk ke Gereja dan
menempati tempat yang telah disediakan.
|
Petensi ( Petensi ini hanya ada di Prosesi Konga) |
·
Lakademu memasuki Gereja ketika koor
solva menyanyikan bagian lagu Populimeus ( Hati umat Ku...) Ketika
berada di pintu gereja ( atau kadang juga disamping tumba Tuan Ana ) mereka
memberi hormat sebanyak tiga kali /
weni ( dengan cara kedua tangan dilipat didada, menggerakan pundak ke kiri, kanan ke depan dan kebelakang lalu
menundukan badan ).
Setelah itu bergerak Ke arah tumba secara cepat dan
tegap dan mengambil tempat disisi kiri-kanan tumba Tuan Ana. Ketika mereka telah berada
pada posisi ini, para pengusung tumba Tuan Ma juga mengambil tempat pada posisi
tumba Tuan
Ma.
· Ketika koor solva
menyanyikan bagian lagu Responde Mihi (
Jawab lah aku..) Tumba Tuan Ana diangkat dan prosesi mulai berjalan. Selama
perarakan ini Putera – puteri Yerusalem akan menyanyikan lagu “Ratapan Manusia”
( Eyus – Eyus Domine, Eyus Salvator
Nastrem Eyus....). Sementara pada bagian lain “ Keluhan Petera Manusia”
juga dinyanyikan Ovos Omnes ( Ovos
Omnes qui transtis, perviam
attendite,et videte,si est Dolor sicut Dolor meus....) yang berarti “wahai kamu semua yang
melintasi jalan ini, pandang lah dan lihat lah, apakah ada duka seperti duka Ku
ini...” Lagu ratapan ini dibawakan sambil memperlihatkan secara pelahan lahan
gambar wajah Yesus yang dihadiakan kepada wanita pemberani Veronika yang
mengusapi wajah Yesus dalam Jalan Penderitaan-Nya ke Golgota. Ini adalah keluhan
kekecewaan tentang penderitaan tiada tara dari Putera Manusia.
5.
Urutan Prosesi Jumat Agung :
·
Genda Do dan mataraka mengawali seluruh perarakan prosesi
·
Serdati ( panji Confreria ) berwarana hitam
·
Kru
yang diapiti 2 (dua) serai (lilin)
·
Prosesi
kecil : Anak – anak pembawa “Ornamento”
sengsara Yesus. Prosesi kecil ini diawali dengan kru Kosta (salib sengsara). Ada kebiasaan juga dalam prosesi ini
anak – anak membawa hasil pertanian / kebun masyarakat.
·
Para
Pesiarah
·
Biarawan/ti
( kalau ada )
·
Para
Ana Muji / Confreria
·
Imam,
Salib berkat dan misdinar
·
Tumba Tuan Ana
·
Ovos, Eyus diikuti para permesa Tuan Ana
·
Tumba Tuan Ma, diikuti para permesa Tuan Ma
·
Umat
/
Pesiarah
|
Perarakan Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur |
6.
Rute Perarakan dengan Armida
secara tradisional :
Di Konga sebetulnya memiliki 7 Armida
yakni:
v Armida Miseri Cordi
v Armida Pohon Nangka
v Armida Pohon Bunga
v Armida Pohon Waru
v Armida Jentera
v Armida Misericordi
Armida
yang telah hilang adalah “Armida Kuce” menurut cerita para
tetua tempo dulu ( almh.Bp. stanis
Doweng De Ornay ) di Konga, perpetu armida ini adalah keturunan Raja “ Oekusi “. Namun karena Raja Oekusi ini tidak ada lagi di Konga
maka armida ini mati / ditiadakan. Secara
tradisional 7 Armida ini terbagi dalam 3 kinta utama (wilayah) sesuai struktur
Nagi tanah Konga. Dari cerita alm.Bp. stanislaus Doweng De ornay ( yang
sampai saat ini belum ada sumber historis secara tertulis ) kehadiran Armida di
Konga mengikuti struktur organisasi suatu Armada Perang/Dagang Portugis. Ada
Raja, yang memerintah suatu Armada pelayaran. Ada Dewan Kerajaan yang terdiri
dari para bangsawan dan para Tuan tanah, Ada panglima perang/armada, ada para
pelaut dan prajurit dari sebuah armada, ada para saudagar/pedagang dan para
imam yang selalu menyertai pelayaran suatu armada. Disamping itu penggunaan
nama Armida dengan menggunakan nama pohon disebabkan kesulitan para tetua tempo
doe loe untuk mengingat/melafal nama Armida – armida ini dalam bahasa Portugis/Latin yang terlalu panjang.
Maka dicari cara yang memudahkan mereka untuk mengingat nama dari masing – masing armida dengan
menggunakan nama dari pohon yang secara kebetulan berada disekitar Armida itu.
Hal
ini lalu berlanjut sampai saat ini. Namun menurut mereka kehadiran armida –
armida tersebut tetap mewakili kelompok orang – orang yang ikut terlibat dalam
pelayaran suatu armada dagang/perang.
Ø Tiga
kinta ( Wilayah ) Utama
:
1. Kinta Suku Sau : Armida yang
ada dalam Kinta ini adalah
v Armida Misericordi : Armida
para Tuan Tanah
v Armida Jentera : Armida para Imam
2. Kinta Malaka : Armida yang
ada dalam Kinta ini adalah
v Armida Pohon Bunga : Armida
para Komandanti dan para Prajurit
v Armida Pohon Waru : Armida
para Nakoda dan para Pelaut
3. Kinta Kepala Nagi : Armida
yang ada dalam Kinta ini adalah
v Armida Pohon Nangka : Armida
para Bangsawan dan Panglima Perang
v Armida Kuce : Armida para
Raja ( Armida ini telah hilang/mati ).
4. Kinta Tengah : Armida yang
ada dalam Kinta ini adalah
v Armida Misericordi Pesadu :
armida para saudagar / pedagang.
Dipihak lain Pembagian kinta secara
Teritorial di Desa
yang baru ini tidak dapat lagi dilaksanakan seperti di “nagi lama” (Desa Konga
sebelum bencana gempa) demikian halnya menempatan Armida tidak dapat lagi dilakukan
berdasarkan wilayah kinta. Akan tetapi urutan Armida akan tetap mengikuti
aturan sebelumnya di “nagi lama”.
Dengan demikian maka rute perarakan
Prosesi secara tadisional sebagai berikut :
Ø Dari pintu Gereja berbelok
kekanan/arah Timur Gereja
menuju Jalan Raya, Selanjutnya berbelok ke kiri, ke arah Armida Misericordi
Pesadu.
Penanggung Jawab armida ini adalah Perpetu armida dan Ana-ana Kinta tengah.
Ø Dari armida Misericordi Pesadu,
Prosesi berjalan ke Utara menuju Armida
pohon Nangka. Penanggung Jawab Armida ini adalah perpetu Armida dan Ana-ana
Kinta Kepala Nagi.
Ø Dari Armida pohon Nangka, Prosesi
bergerak lebih ke Utara menuju Armida Pohon Bunga. Penanggunga jawab Armida ini
adalah Perpetu dan ana-ana Kinta Malaka.
Ø Dari Armida pohon Bunga
Prosesi berbelok ke Kiri ke arah barat menuju Armida Pohon Waru. Penanggunga
Jawab armida ini adalah Perpetu Armida dan ana-ana Kinta Malaka.
Ø Dari Armida Pohon Waru
perarakan Prosesi berbelok ke arah Selatan menuju Armida Misericordi Pesadu.
Penanggunga jawab armida ini adalah
Perpetu armida dan ana-ana Kinta Suku Sau.
Ø Dari armida MiseriCordi
prosesi bergerak terus kearah Selatan menuju armida terakir armida Jentera.
Penanggunga Jawab Armida ini adalah Perpetu dan ana-ana Kinta Suku Sau.
Ø Dari Armida Jentera Perarakan
Prosesi berbelok ke Timur kembali ke Gereja MaterDolorosa sebagai akhir dari
seluruh perjalanan Prosesi.
III.
Kegiatan selama Prosesi.
Selama perjalanan Prosesi Umat
mengumandangkan lagu-lagu dan doa-doa kedukaan. Sementara Confreria dan ana-ana Muji melantunkan lagu-lagu perarakan secara
bergantian dengan lagu ratapan Eyus yang dilantunkan oleh para
penyanyi/peratap. Nyanyian ini merupakan suatu macam bentuk dialog yang menarik
antara Allah dan Umat-Nya.
Ana-ana Muji dan Confreria melagukan “ Papelimeus “...........yakni keluhan Allah
tentang Umat-Nya yang
melupakan semua Kebaikan Kerahiman-Nya dan
membalas semuanya itu dengan sikap dan perilaku yang jahat/kejam terhadap
Tuhan.
Keluhan Allah ini hendak dijawab
manusia dengan ungkapan pengakuan rasa
bersalah melalui ratapan Putri-putri Yerusalem “ Ejus Domine Domine.......”Akan
penderitaan Yesus akibat kekejaman Manusia. Pada setiap Armida ketika prosesi
berhenti serta semua Doa dan nyanyian juga dihentikan, seluruh peserta
perarakan akan mendengarkan lagu seruan Kristus “ Ovos Omnes
quitranstis,perviam attendite Et Videte, Si Est dolor Sicat Dolor meus..........”
( Wahai kamu kamu semua yang melintas di jalan ini, pandanglah dan lihatlah
apakah ada kedukaan seperti kedukaan-Ku......). Setelah itu akan disusul
lagu “ Signor Deo
Misericordian.......” (Tuhaan Allah yang
Maharahim / Yang
berbelas kasih ) dari Confreria dan
ana-ana muji.
|
Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur |
IV.
Acara Pada Setiap Armida
Dalam perarakan prosesi ini
Umat/Pesiarah diajak untuk mengenang berturut-turut sejarah pemenuhan janji
Keselamtan Allah.
1.
Armida
MeseriCordi
Pesadu.
Tema : Janji Keselamatan Allah.
Kita mengenang secara Khusus janji Penyelamatan Allah
untuk mengutus PuterNya,menebus Dosa manusia. Merindukan kedatangan Sang
Penebus ini merupakan suatu masa penantian bagi kita.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ signor
Deo.....In magnum Tuo Domine, Cor meus Inspiritus Domine. Signor Deo
Misericordia......” ( 3x )
v Bacaan Injil ( Yoh. 1:1-15 )
atau bacaan lain yang sesuai.
v Renungan/Homoli singkat
disusul Doa Imam. Marilah Berdoa..... Allah Bapa Kami melalui nubuat para Nabi
Engkau telah menyatakan janji untuk menyelamatkan manusia dengan mengutus
Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon teguhkanlah selalu
harapan dan iman kami untuk tetap menantikan kedangan Nya kembali dan
mempersatukan kami semua dalam Kerajaan-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami....Amin.
v Doa Permesa Mardomu Armida
v Berkat salib
Sesudah itu prosesi kembali berjalan.
2.
Armida
Pohon Nangka.
Tema : Pemenuhan Janji Allah kepada manusia
v
Pentaktaan
salib
v
Ovos,
disusul lagu “ signor Deo......”
v
Bacaan
Injil ( Ibr 1 : 1 – 3 ) atau bacaan lain yang sesuai
v Renungan/Homili singkat
disusul Doa Imam.
v Doa Permesa Mardomu
v Berkat Salib dan sesudah nya
prosesi kembali berjalan.
3. Armida Pohon Bunga
Tema : Demi Keselamatan kita Yesus
menderita dan Wafat.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ signor
Deo..........”
v Bacaan Injil ( Luk. 29: 39-46
) atau bacaan lain yang sesuai
v Renungan/Homili singkat
disusul doa imam.
v Doa permesa Mardomu
v Berkat Salib, dan Prosesi
kembali berjalan.
4. Armida Pohon waru
Tema : Yesus dihukum mati.
v Pentaktaan salib
v Ovos, disusul lagu “ signor
Deo......”
v Bacaan Injil ( Yoh. 19: 14-18
)
v Renungan/ Homili singkat
disusul Doa imam.
v Doa Permesa Mardomu armida.
v Berkat Salib, dan prosesi
kembali berjalan.
5. Armida MiseriCordi
Tema : Yesus Wafat di Salib.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ Signor
Deo......”
v Bacaan Injil ( Luk. 23 : 44 -
46 )
v Renungan/Homili Singkat
disusul doa Imam
v Doa Permesa mardomu Armida
v Berkat salib, dan prosesi
kembali berjalan
6. Armida Jentera
Tema : Yesus diturunkan dari
salib dan dimakamkan.
v Pentaktaan Salib
v Ovos, disusul lagu “ Signor
Deo......”
v Bacaan Injil ( Luk. 23 : 50 –
54 )
v Renungan/Homili singkat
disusul doa Imam.
v Doa Permesa Mardomu Armida
v Berkat salib, dan Prosesi
kembali berjalan.
7. Gereja Mater Dolorosa
Ini adalah acara penutup dari
keseluruhan rangkaian acara prosesi.
Tema : Yesus Bangkit dari Kubur Nya.
v Pentaktaan salib
v Ovos, Disusul lagu “ signor
Deo.....”
v Bacaan injil ( Luk. 24 : 1 –
5 )
v Renungan/Homili singkat
disusul doa Imam
v Berkat Salib
v Pengumuman.
Setelah seluruh rangkaian acara
prosesi ini yang berakhir sekitar tengah malam menjelang dinihari, hari sabtu,
umat masih diberi kesempatan untuk memberi penghormatan “ Cium Tuan “ dimulai
dari para petugas prosesi kemudian para mardomu,pesiarah dan umat sekalian.
Keseluruhan acara prosesi ini dapat dimaknai secara Liturgis yakni: umat
beriman sebagai anggota Gereja ( Tubuh Mistik Kristus ) dalam perjalanan Ziarah
prosesi ini yang berawal dari Gereja sebagai pusat kegiatan iman umat Katolik
mau ikut serta dan mengambil bagian dalam “ Jalan penderitaan Kristus dan mati
bersama Dia “. Dalam perhentian disetiap Armida sebagai simbol keikutsertan
umat dalam jalan penderitaan ini dan menerima berkat salib sebagai tanda
pertobatan. Dan pada akhir ziarah ini umat akan kembali ke Gereja untuk ikut
bangkit bersama Kristus dan memulai hidup baru sebagai anggota Gereja/Umat
Allah yang tertebus.
---------------------------------------------------------------------------------------
B.
KELANJUTAN KEGIATAN ARI BAE di DESA KONGA – FLORES TIMUR
I.
Hari Sabtu Santo
1. Kure Armida : Pkl.06.00 pagi
para Confreia telah berkumpul di Gereja MaterDolorosa untuk melaksanakan ritual
kure Armida, yaitu berjalan bersama-sama sambil berdoa mengunjungi armida –
armida mengikuti rute prosesi sampai kembali lagi ke Gereja MaterDolorosa. Kure
Armida dalam tradisi ini dimaknai mengulangi apa yang dilakukan oleh para murid
Yesus yakni pergi mengunjungi makam Yesus pada pagi – pagi buta sebelum
matahari terbit.
2. Sementara Confreria melakukan
kure armida, umat sekalian melalui tanda ” bunyi mataraka” telah berkumpul di
Gereja. Kebaktian singkat diadakan di Gereja dan selanjutnya umat bersama
Confreria mengantar kembali “ Tuan ana “ dan “ Tuan Ma “ ke Kapala Nya masing –
masing.
3. Di kapela Tuan Ana, selain
tumba juga semua orna mento sengsara juga disemanyamkan kembali ( kesumi Tuan
). Pintu Kapela kemudian di tutup. Petugas kapela kemudian membereskan segala
sesuatu.
4. Di Kapela Tuan Ma, setelah di
semanyamkan pintu kapela ditutup kembali. Petugas kapela membereskan segala
sesuatu. Sebelum pintu kedua Kapela ini ditutup maka umat masih diberi
kesempatan untuk “ Cium Tuan “ terutama bagi umat yang belum mndapatkan
kesempatan.
II.Hari Minggu
Paskah
1. Prosesi
Halleluya (
Prosesi Kebangkitan ) : Pkl.18.00 Umat dan Confreria mengantar patung “ Bunda
Maria Halleluya “ dari tempat persemanyaman/ kapela ke Gereja. Prosesi ini
merupakan kelanjutan dari ARI BAE. Prosesi ini mengandung makna, umat beriman
merayakan sukacita kebangkitan kristus bersama Bunda Maria. Hari Kemenangan bagi
orang – orang tertebus, dan bersama Bunda Maria Halleluya merayakan kemenangan
ini menjadi momen Kebangkitan hidup baru sebagai anggota Gereja Kristus ( Tradisi
Prosesi Halleluya ini hanya ada di Konga) .
2. Perayaan dimulai dengan
ibadat kebangkitan. Sesudahnya perarakan dimulai mengikuti rute armida – armida
sambil membawa patung “ Maria Halleluya “ yang di usung oleh empat orang Confreria. Prosesi kemudian kembali ke
Gereja sebagai pusat kegiatan iman Umat. Setelah kembali ke Gereja dilanjutka
Ibadat penutup. Selesai Ibadat penutup Confreria Mengantar kembali “ Patung
Maria Helleluya “ ke tempat persemayamannya.
3. Selama Perarakan dinyanyikan
lagu – lagu Sukacita Kebaktian oleh umat sebagai ungkapan turut bersukacita
bersama Bunda Maria. Sementara Confreria bersama ana muji mengumandangkan lagu
“ Regina Celli..............” yang diiringi genderang Sukacita.
4. Urutan Perarakan Prosesi Halleluya
·
Salib
dan Toca ( Toca dan Kru )
·
Barisan
anak – anak dan OMK
·
Confreria bersama ana – ana Muji
·
Tumba
patung Maria Halleluya ( yang dihiasi dengan semarak )
·
Organisasi
Gereja
·
Umat
stasi / Pesiarah
III.
Hari Senin ( Paskah II )
Serah
Punto Dama Paskah
·
Pkl.06.00
pagi hari ada Ibadat / Misa Paskah kedua dengan penanggung jawab Ibadat Liturgi
adalah para Mardomu Paskah.
·
Pkl.
14.00 Acara “ Serah Punto Dama Paskah “.
Acara ini merupakan bagian dari adat
istiadat nagi tanah Konga yang diadakan setiap Tahun secara turun – temurun
dalam rangka menutup seluruh rangkaian kegiatan ARI BAE itu sendiri. Dalam acara ini akan ditetapkan para Mardomu
Paskah tahun berikutnya melalui “ Sambo
Punto Dama Paskah “. Dalam tradisi nagi tanah tempat berlangsungnya acara ini,
dilaksanakan secara bergilir dalam 3 kinta yaitu Kinta Suku Sau, Kinta Malaka
dan Kinta Kepala Nagi.
C.
PENUTUP
Panduan sederhana ini diterbitkan sekedar untuk membantu
Pesiarah dalam mengikuti dan memahami seluruh acara prosesi Jumat Agung di Konga. Perayaan ini
tidak sekedar ritual Devosional yang rutin, tapi sesungguhnya mengandung makna
penghayatan akan inti iman Katolik yakni Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus.
Selama berabat – abat sejak dari zaman Portugis selama 350 tahun di zaman
Penjajahan Belanda dan jepang, tradisi ini tetap di jaga dan selamanya akan
tetap dipertahankan, terutama oleh ana- ana nagi Konga sebagai Warisan Tradisi
iman dari para leluhurnya.
Benza
De Deo
Konga,
Medio April 2013
Penulis
( alm. Bpk. Ady L. Kwen )