12 April 2016

TRADISI CANTA NATAL di KONGA ( PENJEMPUTAN TUAN MENINU / AMANINU )



TRADISI CANTA NATAL di KONGA – FLORES TIMUR
( PENJEMPUTAN TUAN MENINU / AMANINU )

Ada lagi sebuah tradisi lain di Konga pada hari raya Natal, yakni pada malam Natal ada upacara penjemputan patung bayi Yesus “ TUAN MENINU / AMANINU “ oleh confreria dan dihantar ke Gereja Meter Dolorosa. Amaninu ini adalah patung bayi Yesus yang sedang memegang bola dunia dan terbuat dari gading.
Tentang asal usul patung ini menurut “almahrum Bp.Lodovikus Dalu de Ornay” dan “ almahrum Bp.stanislaus Doweng de Ornay” sekitar tahun 1800-an ada sekelompok orang Portugis yang datang dari Malaka singgah di Konga. Mereka sebetulnya mau ke Solor akan tetapi karena benteng Solor sudah hancur (kehancuran benteng Portugis di solor / Lohayong ini menyebabkan misi solor akhirnya pindah ke Larantuka ) maka mereka kemudian hendak melanjutkan perjalanan ke Timor – Timur. Namun sebelumnya mereka singgah di Konga. Patung Amaninu ini sebetulnya mau mereka serahkan kepada misi Solor / orang serani yang baru dibaptis di Solor sebagai hadiah dari seorang bangsawan di Portugal.
Tetapi mereka lau memutuskan untuk menyerahkan Patung ini kepada orang Konga. Agar keselamatan/keamanan patung itu terjaga maka yang harus menyimpan, merawat dan menjaga Patung itu adalah orang – orang dari keturunan bangsawan. Maka patung itu kemudian diserahkan kepada “ Bp. SINYO LUI De ORNAY “ yang pada waktu itu masih muda belum menikah. Sejak saat itu Amaninu disimpan oleh keturunan Sinyo Lui De Ornay sampai saat ini. Dan untuk menghormati Amaninu ini sejak saat itu setiap malam Natal Amaninu selalu dijemput dan dihantar ke gereja . Dan supaya selama Amaninu berada di gereja / kapela “ kapela terada kelang kabo “ maka perlu ada “ mardomu yang tanggo lileng bua terang kapela “.  Maka sejak saat itu juga diadakan acara “ serah punto dama Natal” yang sebelumnya tidak ada, yang sudah ada di Konga waktu itu hanya  Punto dama Paskah “.
Pulau konga
 Pada waktu penjemputan itulah lagu – lagu ini dinyanyikan oleh confreria ( dalam bahasa Portugis ). Tentu yang memahami bahasa Portugis tau ada banyak kesalahan dalam syair maupun lafalnya tapi karena dari “ doeloe “nya sudah begitu mereka tetap menyanyikan seperti itu. SEKIAN

Penulis

( Alm. Bpk. Ady L. Kwen )









9 April 2016

PROSESI JUMAT AGUNG di DESA KONGA – KAB.FLORES TIMUR



MENGENAL DAN MENGHAYATI
PROSESI JUMAT AGUNG di DESA KONGA – FLORES TIMUR
 ( Oleh alm. Bpk. Adrianus L. Kwen )

     Konga adalah sebuah Desa terletak disalah satu sudut Nusantara bagian Timur Indonesia tepatnya berada di Kecamatan Titehena Kab.Flores Timur, terletak di tepi pantai dalam sebuah teluk yang tenang dapat dicapai dari kota Larantuka selama ± 1,5 jam atau dari arah barat Maumere selama ± 2,5 jam dan dari Boru Kec.Wulanggitang selama 15 Menit.
     Sepanjang jalan melintasi Desa ini tampak areal persawahan yang memebentang hijau serta kebun – kebun kelapa yang daunnya tenang melambai. Di depan desa Konga,  terdapat sebuah Pulau Kecil yang memiliki Panorama Perairan yang sungguh mempesona yakni pulau konga.
Pulau Konga - Flores Timur
 Ketika kita berada tepat diatas sebuah bukit kecil dari arah jalan Raya dimana titik pandang diarahkan lepas keperairan teluk ini, maka nampak pulau kecil ini, sebuah pulau kecil mungil tak berpenghuni yang dikenal dengan nama Pulau Konga.
Pulau Konga dengan Keindahan alam sekitar yang  sungguh mempesona.
Dewasa ini Pulau Konga dijadikan sebagai tempat Pembudidayaan Mutiara oleh PT.Asa Mutiara, Investor dari Jepang. Disamping itu Konga juga mempunyai tradisi yang kuat dalam hal Ritus Prosesi Jumad Agung Peninggalan Portugis yang diwariskan sejak  Abad XVI, yang di jaga dengan baik dan dijalankan secara turun temurun sampai saat ini.
Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur
Jumlah Penduduk Desa Konga                       = 897 Jiwa
     Laki – Laki                                             = 431 Jiwa
     Perempuan                                           = 198 Jiwa
     Jumlah KK                                            = 198 KK
Demikia Sekilas Gambaran Alam Desa Konga Serta Penduduknya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------       
                                                                  
RITUS  PROSESI JUMAT AGUNG
DESA KONGA – KAB. FLORES TIMUR

     Prosesi Jumad Agung dapat dihayati sebagai suatu peringatan dan Perenungan akan sengsara, Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus. Peristiwa ini menjadi suatu tradisi keagamaan yang khas bagi orang / umat Konga yang setiap Tahun selalu dilaksanakan dengan baik.
     Hari – hari peringatan ini dimulai pada hari Rabu Trewa sampai pada hari minggu Paskah yang dalam tradisi orang Konga disebut “ ARI BAE” .
Upacara ini telah ada sejak ada para leluhur orang Konga menerima kekristenan ( di Baptis ) Sejak abad XVI dari orang Portugis, dimana upacara ini dipertahankan sampai saat ini sebagai suatu warisan Tradisi Serani Nagi Tanah Konga. Karena keseluruhan rangkaian Upacara Devosional yang unik ini selalu mengingatkan dan meneguhkan iman orang Konga akan Kritus Penyelamat dan Yesus Tokoh Historis yang secara nyata ambil bagian dalam sejarah untuk menyelamatkan umat manusia.
Prosesi Jumad Agung di Konga - Flores Timur
 Kekhasan ini diungkapkan dalam perayaan / tata upacara prosesi yang unik, yang tentunya sangat berkaitan erat dengan adat kebiasaan orang Portugis sebagai orang – orang yang memperkenalkan dan mewariskan prosesi ini. Unsur – unsur budaya adat kebiasaan masyarakat / orang Konga juga dimasukan dalam perkembangan.
Agak sulit untuk memberikan suatu catatan historis tentang kapan upacara prosesi ini mulai dilaksanakan di Konga dan bagaimana itu terjadi dan sebagainya, karena hal ini tentunya membutuhkan sebuah studi atau kajian untuk mencari tahu sejarah masuknya Gererja katolik di Konga.
Hanya secara umum sudah dapat dipastikan bahwa misi Katolik Portugis masuk di Konga sejak abad ke XVI.
     Bahwa tradisi ini secara turun temurun telah diwariskan dan diterima oleh orang Konga sebagai suatu warisan Devosi Iman, yang tetap dilaksanakan dan tetap dipertahankan sampai saat ini. Alasannya adalah bahwa prosesi Jumad Agung dan keseluruhan rangkaian Upacara baik sebelum maupun sesudah prosesi ini sangat mendukung penghayatan iman Orang Konga akan Karya Keselamatan yang di kerjakan Allah bagi umat manusia dalan diri Yesus Kristus. Dalam perarakan prosesi ini kita mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus dan mengambil bagian dalam penderitaan Yesus Kristus sebagaimana yang dilakukan oleh Bunda maria. Jadi Yesus lah yang menjadi Pusat dan puncak dari seluruh Upacara Prosesi.
Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur
  Dan nanti pada Hari minggu Paskah kita diajak untuk bergembira bersama Bunda Maria merayakan Kebangkitan Kristus dalam Prosesi Halleluya.  Prosesi Halleluya dilaksanakan pada hari minngu Paskah malam pukul 20.00 ( pkl. 8 malam ). Makna dari Prosesi Halleluya adalah Bunda Maria sebagai ibu yang mengandung,  melahirkan dan membesarkan  Yesus, telah menyaksikan dan mengikuti penderitaan dan kematian Yesus Puteranya  bergembira dalam sukacita Kebangkitan Puteranya.
     Kita semua juga diajak oleh Bunda maria untuk merayakan sukacita Kebangkitan Yesus Kristus ini dan memulai hidup kita yang baru sebagai orang – orang tertebus.
Kemudian pada Hari Senin Paskah II akan diadakan serah terima Punto Dama Paskah tahun berikutnya. Suatu tradisi Nagi tanah Konga dilaksanakan untuk menutup pekan ARI BAE ini secara resmi.
Semoga dengan panduan ini dapat membantu kita / pesiarah dalam mengikuti keseluruhan acara Prosesi Jumad Agung di Konga dan mengetahui sedikit latar belakang Sejarah Tradisi Serani Nagi Tanah Konga.

Konga,  April 2013
Penulis

( alm. Bpk. Ady L. Kwen )

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TATA UPACARA
PROSESI JUMAD AGUNG di DESA KONGA – FLORES TIMUR

A.   UPACARA PROSESI

I.    Persiapan Prosesi

1.    Hari Rabu Trewa :
Pada Hari ini dipersiapkan segala sesuatu  yang diperlukan untuk prosesi. Sementara itu di jalan – jalan rute prosesi umat sudah mulai mempersiapkan bahan turo tempat pemasangan lilin dan pembuatan Armida. Kemudian langsung diadakan kegiatan tikang turo / paku turo sepanjang jalan rute prosesi oleh umat dan para mardomu serta sekaligus membangun Armida. Namun dengan mempertimbangkan bahwa kegiatan persiapan Hari rabu Trewa ini sangat padat yang dapat mengganggu kelancaran ibadat Lamentasi dan renungan di Gereja malam hari nya ( malam trewa ), maka seluruh Kegiatan persiapan rute prosesi sudah dapat dimulai pada Hari Selasa, sehari sebelum Hari Rabu Trewa.
Proses Tikam Turo (Paku Turo)
 2.    Hari Kamis Putih :
a.    Penyelesaian terakir persiapan rute prosesi yang belum beres, meja altar Armida diatur dan ditata sebagaimana mestinya.
b.    Muda Tuan Kapela Tuan Ma
Di Kapela Tuan Ma Dilakukan Upacara Muda Tuan Ma  Yaitu memandikan dan mengenakan Pakaian bagi Patung Tuan Ma ( patung Bunda Maria ). Setelah Upacara ini  “Pintu Kapela Tuan Ma  di Buka “ Untuk semua umat / Pesiarah agar dapat mengunjungi Tuan Ma. Upacara Muda Tuan / memandikan Patung Tuan Ma ini dilakukan oleh Confreria  secara tertutup ( Ritual ini menjadi rahasia antara Pribadi dengan Sang Kuasa ).
Patung Tuan Ma
c.    Muda Tuan Kapela Tuan Ana
Di Kapela Tuan ana juga dilakukan Upacara Muda Tuan. Setelah upacara ini dilanjutkan dengan “ Buka Pintu Kapela Tuan Ana “ para Pejabat Confreria menyiapkan Peti Jenasah untuk diletakkan di ruang kapela Tuan Ana. Peti Jenasah Yesus ini hanya bisa dilihat setahun sekali oleh umat ketika dikeluarkan untuk diletakan di ruangan tengah kapela. Sebelumnya peti jenasah Yesus berada dibalik kain / tirai pembatas dan tidak bisa dilihat.
Ritual Penciuman Patung Tuan Ana
v  Buka Pintu kapela
Yang dimaksud dengan “ Buka Pintu kapela “ adalah suatu tugas dan tanggung jawab Devosional yang diemban oleh para “ Denga Deo “ dan penjaga Kapela (yang umumnya mereka adalah anggota Confreria), dimana Kapela Dibuka untuk umum ( umat dan pesiarah ). Dan selama saat – saat itu Kapela dan halaman Kapela harus diterangi dengan lilin dan alat penerangan lainnya. Tugas ini pada mulanya menjadi tanggung jawab confreria tapi kemudian dapat dipercayakan kepada umat yang secara sukarela mau menjalankan nya karena memiliki permesa / nazar / ujud tertentu. Sejak saat ini umat / pesiarah diberi kesempatan untuk berkunjung ( Cium Tuan ) di kedua Kapela ini. Yang dilanjutkan sepanjang malam Kamis Putih setelah perayaan misa Kamis Putih dan Adorasi didepan Sakramen Maha Kudus. Kunjungan dan Doa pribadi atau kelompok dapat dilakukan sampai hari Jumad sore pkl.14.00
Kapela Tuan Ana - Konga Flores Timur
 v  Pejabat – Pejabat Kapela Tuan Ana dan Tugas nya
Secara khusus di Kapela Tuan Ana Pejabat – pejabat dan petugas – petugas Kapela Tuan Ana adalah Confreria dan seorang Lajanti serta Denga Deo. Sejak hari ini harus sudah dipersiapkan seorang petensi dan empat orang Lakademu  ( Nikodemus yang mengusung Jenasah Yesus di Golgota ). Petensi dan Lakademu adalah juga orang – orang yang mempunyai permesa tertentu dan mengajukan lamaran secara tertutup / rahasia kepada ketua Confreria ( Procador ) beberapa hari sebelumnya.
3.   Hari Jumat agung :
a.    Pkl. 07.00 : Upacara Jalan salib; sesudahnya diikuti ziarah kubur yakni umat ke tempat pemakaman sanak family untuk membersihkan makam para kerabat dan menyalakan lilin.
b.    Sepanjang jalan rute prosesi, penyelesaian akhir armida dan pemasangan tali pengikat lilin pada turo dilakukan oleh para perpetu armida dan para mardomu.
1.    Pkl.14.00 Penjemputan Tuan Ma dan Tuan Ana
Confreria bersama umat / pesiarah menjemput Tuan Ma dari kapela Tuan Ma. Perarakan lalu menuju Kapela Tuan Ana untuk menjemput Tuan Ana dan selanjut nya diarak ke Gereja Mater Dolorosa Konga.
Penjemputan Tuan Ma & Tuan Ana
 Pada saat ini semua “ Ornamento “ ( peralatan Sengsara ) yang ada di Kapela Tuan Ana juga dihantar ke Gereja. Perlengkapan Sengsara di Kapela Tuan Ana tersebut :
·         Serdati          : Panji confreria berwarna Hitam
·         Kru dan Serai : Dua lilin besar mengapit salib dan salib
·         Gian De Morti : Lukisan rangka manusia lambang Kematian Jiwa karena                  pengaruh setan raja maut
·         Tangan Deyabu : Tangan setan lambang godan setan sepanjang hidup manusia
·         Lampion : Alat penerangan / obor, lambang terang duniawi yang menerangi jalan untuk menangkap terang Ilahi ( Yesus ).
·         Krenti dan Krona Spira : rantai dan mahkota Duri
·         Paku dan Pemukul : Untuk memaku Yesus di salib, lambang kekerasan hati manusia.
·         Pundi – Pundi : Berisi 30 keping perak nilai Jual Yesus, lambang keserakaan hati manusia. Hanya untuk nafsu daging apa saja bisa dikorbankan, termasuk mengorbankan hidup orang lain demi kepentingan diri sendiri.
·         Tongkat dan Bunga Karang : Alat pencelup cuka untuk memberi minum kepada Yesus agar mati dalam keadaan tak sadar / mabuk. Lambang kecerobohan manusia dalam sikap dan tingkah lakunya. Seperti mabuk kecanduan alkohol / narkoba.
·         Lembing / Tombak : Alat yang menikam lambung Yesus. Lambung Yesus sumber Kerahiman Ilahi.
·         Buah-buahan : Hasil tanaman taman getsemani,taman Firdaus,taman Kehidupan.Lambang kejatuhan manusia dalam dosa akibat makan buah terlarang,buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.tetapi juga lambang kebangkitan manusia bila makan buah kehidupan yang berupa buah anggur dan gandum yang menghubungkan Kristus secara iman (Roti Kehidupan yang menghidupkan).
·         Tempayan : Berisi cuka dan empedu,lambang sikap pura-pura manusia.Tempayan berisi air pencuci tangan pilatus,lambang sikap melepas tanggung jawab pada manusia dan mengkambing hitamkan orang lain.
·         Ayam Jantan : Lambang penyangkalan manusia terhadap imannya sendiri untuk meluputkan diri,juga lambang sikap memojokan teman sendiri.
·         Tangga : Untuk menurunkan jenasah Yesus.Lambang kebebasan manusia untuk menggunakan tangga.(Tangga Yakob,alat penghubung surga dan bumi),untuk menuju surga/Tuhan dan kembali meniggalkan Tuhan.
·         Salib : Tempat Kristus wafat,Lambang pertentangan yang baik dan yang jahat,lambang kemenangan akan Kematian/maut dan membuka jalan bagi manusia menuju kehidupan yang baru dalam Yesus Kristus.
2.    Urutan Perarakan Penjemputan:
·        Serdati
·        Kru dan Serai
·        Prosesi kecil ( anak-anak pembawa oranamento Sengsara Yesus )
·        Tumba Tuan Ana dan diikuti para permesa Tuan Ana
·        Para Pesadu dan Irmao Confreria
·        Anak Muji dan Confreria
·        Tumba Tuan Ma
·        Presidenti procador Confreria diikuti umat serta para permesa Tuan Ma
·        Umat Luar stasi / pesiarah.
c.    Di Gereja Mater Dolorosa
1.    Tepat pkl.15.00 : Genda do ( gendang perkabungan ) dibunyikan. Arakan Tuan Ma dan Tuan Ana masuk Gereja dan di semayamkan ditempat nya masing – masing.Ornamento prosesi kecil diletakan pada tempatnya.
2.    Upacara liturgi Jumad Agung langsung diadakan.
Penjemputan Tuan Ana & Tuan Ma
II. Perarakan Prosesi
1.   Ibadat Pembukaan :
Pada pukul 19.00 Mataraka dan Genda Do dibunyikan sebagai tanda seluruh rangkaian acara prosesi akan dimulai dan bagi umat / peziarah diharapkan untuk menuju Gereja Mater Dolorosa.
Pukul 20.00  Upacara dimulai yang diawali dengan Ibadat Pembukaan.
Sesudah Ibadat Pembukaan langsung diadakan upacara Lamentasi.
2.   Lamentasi :
Lamentasi - Prosesi Jumad Agung Konga
 Upacara Lamentasi dilaksanakan dalam tiga bagian dan masing-masingnya dibawakan oleh satu orang.Umumnya merek ini adalah anggota Confreria/Ana Muji,atau dapat juga umat lain yabg telah mengikuti latihan cukup oleh “ Mestri “. Setiap sesi Lamentasi ini diselingi doa dan nyanyian/koor.
Lamentasi dan Koor Solva diiringi Genda Do dan mataraka.
Sementara itu Lakademu dan Petensi setelah berpakian di Armida Jentera akan berjalan mengelilingi rute prosesi/jalan Kure sampai tiba saatnya mereka memasuki gereja.
3.   Koor Solva :
Setelah Lamentasi dilanjutkan dengan  Koor Solva dari Confreria dan Ana Muji.
Pada saat ini seluruh petugas perarakan prosesi bersiap-siap memasuki saat-saat perarakan yang akan segera di mulai. Para Lakademu,Petensi bergerak mendekati gereja.Petugas Ovos yang menyanyikan “ Ratapan Putra Manusia “ ( Ovos Omnes ) dan Putri-putri Yerusalem yang menyanyikan “Ratapan Manusia” ( Eyus ) bersiap memasuki Gereja. Sementara peraarakan Prosesi kecil pun akan mulai bergerak memasuki Gereja dan keluar melalui pintu depan Gereja mendahului prosesi utama. Semua petuga ini akan memasuki Gereja yakni sesuai bagian dari koor solva yang dinyanyikan. Pakaian yang dikenakan oleh para petugas ini pun agak unik.
Lakademu akan mengenakan pakaian putih gaya abad pertengahan Portugis dangan topi berbentuk kerucut berwarna merah dan putih.
Petensi mengenakan Jubah dan topeng berwarna putih dari kain putih, dan dikepala nya ada lingkaran kain putih dengan salib hitam diatasnya. Sementara pada pinggangnya diikat seutas tali panjang “ tali kordas “ yang ujungnya dibiarkan berjuntai kebelakang. Demikian halnya Ovos dan Eyus juga mengenakan pakaian khusus.
4.   Perarakan Prosesi :
Ada tiga bagian utama dari koor Solva :
v  Postsuerement
v  Obstupescite
v  Quidem capite meus

Tahapan Perarakan dimulai dengan  :
·         Petensi memasuki Gereja untuk secara khusus memberi hormat kepada Tuan Ma dan Tuan Ana. Kehadiran sosok ini ( Petensi ) secara rohani dapat dimaknai sebagai orang yang mewakili seluruh umat / pesiarah yang hadir, berdiri dihadapan Allah yang Maha Rahim memohon pengampunan atas dosa – dosa. Dengan menutup seluruh tubuh dan Wajah sebagai simbol manusia yang merasa malu karena Dosa dan tidak Kuasa memandang wajah Allah. Pada saat ini Koor Solva menyanyikan lagu Ecce Homo ( Lihat lah manusia ini ). Setelah Petensi meninggalkan Gereja disusul perarakan prosesi kecil memasuki Gereja dan keluar melalui pintu depan, bersamaan dengan itu Ovos dan eyus juga masuk ke Gereja dan menempati tempat yang telah disediakan.
Petensi  ( Petensi ini hanya ada di Prosesi Konga)
 ·         Lakademu memasuki Gereja ketika koor solva menyanyikan bagian lagu Populimeus  ( Hati umat Ku...) Ketika berada di pintu gereja ( atau kadang juga disamping tumba Tuan Ana ) mereka memberi hormat sebanyak tiga kali / weni ( dengan cara kedua tangan dilipat didada, menggerakan pundak ke kiri, kanan ke depan dan kebelakang lalu menundukan badan ).
Setelah itu bergerak Ke arah tumba secara cepat dan tegap dan mengambil tempat disisi kiri-kanan tumba Tuan Ana. Ketika mereka telah berada pada posisi ini, para pengusung tumba Tuan Ma juga mengambil tempat pada posisi tumba Tuan Ma.
·     Ketika koor solva menyanyikan bagian lagu Responde Mihi ( Jawab lah aku..) Tumba Tuan Ana diangkat dan prosesi mulai berjalan. Selama perarakan ini Putera – puteri Yerusalem akan menyanyikan lagu “Ratapan Manusia” ( Eyus – Eyus Domine, Eyus Salvator Nastrem Eyus....). Sementara pada bagian lain “ Keluhan Petera Manusia” juga dinyanyikan Ovos Omnes  ( Ovos Omnes qui transtis, perviam attendite,et videte,si est Dolor sicut Dolor meus....) yang berarti “wahai kamu semua yang melintasi jalan ini, pandang lah dan lihat lah, apakah ada duka seperti duka Ku ini...” Lagu ratapan ini dibawakan sambil memperlihatkan secara pelahan lahan gambar wajah Yesus yang dihadiakan kepada wanita pemberani Veronika yang mengusapi wajah Yesus dalam Jalan Penderitaan-Nya ke Golgota. Ini adalah keluhan kekecewaan tentang penderitaan tiada tara dari Putera Manusia.
5.   Urutan Prosesi Jumat Agung :
·         Genda Do dan mataraka mengawali seluruh perarakan prosesi
·         Serdati ( panji Confreria ) berwarana hitam
·         Kru yang diapiti 2 (dua) serai (lilin)
·         Prosesi kecil : Anak – anak pembawa “Ornamento” sengsara Yesus. Prosesi kecil ini diawali dengan kru Kosta  (salib sengsara). Ada kebiasaan juga dalam prosesi ini anak – anak membawa hasil pertanian / kebun masyarakat.
·         Para Pesiarah
·         Biarawan/ti ( kalau ada )
·         Para Ana Muji / Confreria
·         Imam, Salib berkat dan misdinar
·         Tumba Tuan Ana
·         Ovos,  Eyus diikuti para permesa Tuan Ana
·         Tumba Tuan Ma, diikuti para permesa Tuan Ma
·         Umat / Pesiarah
Perarakan Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur
6.   Rute Perarakan dengan Armida secara tradisional :
Di Konga sebetulnya memiliki 7 Armida yakni:
v  Armida Miseri Cordi
v  Armida Pohon Nangka
v  Armida Pohon Bunga
v  Armida Pohon Waru
v  Armida Jentera
v  Armida Misericordi
Armida yang telah hilang adalah “Armida Kuce” menurut cerita para tetua tempo dulu ( almh.Bp. stanis Doweng De Ornay ) di Konga, perpetu armida ini adalah keturunan Raja “ Oekusi “. Namun karena Raja Oekusi ini tidak ada lagi di Konga maka armida ini mati / ditiadakan. Secara tradisional 7 Armida ini terbagi dalam 3 kinta utama (wilayah) sesuai struktur Nagi tanah Konga. Dari cerita alm.Bp. stanislaus Doweng De ornay ( yang sampai saat ini belum ada sumber historis secara tertulis ) kehadiran Armida di Konga mengikuti struktur organisasi suatu Armada Perang/Dagang Portugis. Ada Raja, yang memerintah suatu Armada pelayaran. Ada Dewan Kerajaan yang terdiri dari para bangsawan dan para Tuan tanah, Ada panglima perang/armada, ada para pelaut dan prajurit dari sebuah armada, ada para saudagar/pedagang dan para imam yang selalu menyertai pelayaran suatu armada. Disamping itu penggunaan nama Armida dengan menggunakan nama pohon disebabkan kesulitan para tetua tempo doe loe untuk mengingat/melafal nama Armida – armida ini dalam bahasa Portugis/Latin yang terlalu panjang. Maka dicari cara yang memudahkan mereka untuk mengingat nama dari masing – masing armida dengan menggunakan nama dari pohon yang secara kebetulan berada disekitar Armida itu.
Hal ini lalu berlanjut sampai saat ini. Namun menurut mereka kehadiran armida – armida tersebut tetap mewakili kelompok orang – orang yang ikut terlibat dalam pelayaran suatu armada dagang/perang.
Ø Tiga kinta ( Wilayah ) Utama :
1.    Kinta Suku Sau : Armida yang ada dalam Kinta ini adalah
v  Armida Misericordi : Armida para Tuan Tanah
v  Armida Jentera    : Armida para Imam
2.    Kinta Malaka : Armida yang ada dalam Kinta ini adalah
v  Armida Pohon Bunga : Armida para Komandanti dan para Prajurit
v  Armida Pohon Waru : Armida para Nakoda dan para Pelaut
3.    Kinta Kepala Nagi : Armida yang  ada dalam Kinta ini adalah
v  Armida Pohon Nangka : Armida para Bangsawan dan Panglima Perang
v  Armida Kuce : Armida para Raja ( Armida ini telah hilang/mati ).
4.    Kinta Tengah : Armida yang ada dalam Kinta ini adalah
v  Armida Misericordi Pesadu : armida para saudagar / pedagang.

Dipihak lain Pembagian kinta secara Teritorial di Desa yang baru ini tidak dapat lagi dilaksanakan seperti di “nagi lama” (Desa Konga sebelum bencana gempa)  demikian halnya menempatan Armida tidak dapat lagi dilakukan berdasarkan wilayah kinta. Akan tetapi urutan Armida akan tetap mengikuti aturan sebelumnya di “nagi lama”.
Dengan demikian maka rute perarakan Prosesi secara tadisional sebagai berikut :
Ø Dari pintu Gereja berbelok kekanan/arah Timur Gereja menuju Jalan Raya, Selanjutnya berbelok ke kiri, ke arah Armida Misericordi Pesadu. Penanggung Jawab armida ini adalah Perpetu armida dan Ana-ana Kinta tengah.
Ø Dari armida Misericordi Pesadu, Prosesi berjalan ke Utara menuju Armida pohon Nangka. Penanggung Jawab Armida ini adalah perpetu Armida dan Ana-ana Kinta Kepala Nagi.
Ø Dari Armida pohon Nangka, Prosesi bergerak lebih ke Utara menuju Armida Pohon Bunga. Penanggunga jawab Armida ini adalah Perpetu dan ana-ana Kinta Malaka.
Ø Dari Armida pohon Bunga Prosesi berbelok ke Kiri ke arah barat menuju Armida Pohon Waru. Penanggunga Jawab armida ini adalah Perpetu Armida dan ana-ana Kinta Malaka.
Ø Dari Armida Pohon Waru perarakan Prosesi berbelok ke arah Selatan menuju Armida Misericordi Pesadu. Penanggunga jawab armida ini adalah  Perpetu armida dan ana-ana Kinta Suku Sau.
Ø Dari armida MiseriCordi prosesi bergerak terus kearah Selatan menuju armida terakir armida Jentera. Penanggunga Jawab Armida ini adalah Perpetu dan ana-ana Kinta Suku Sau.
Ø Dari Armida Jentera Perarakan Prosesi berbelok ke Timur kembali ke Gereja MaterDolorosa sebagai akhir dari seluruh perjalanan Prosesi.

III. Kegiatan selama Prosesi.
Selama perjalanan Prosesi Umat mengumandangkan lagu-lagu dan doa-doa kedukaan. Sementara Confreria dan ana-ana Muji melantunkan lagu-lagu perarakan secara bergantian dengan lagu ratapan Eyus yang dilantunkan oleh para penyanyi/peratap. Nyanyian ini merupakan suatu macam bentuk dialog yang menarik antara Allah dan Umat-Nya.
Ana-ana Muji dan Confreria melagukan “ Papelimeus “...........yakni keluhan Allah tentang Umat-Nya yang melupakan semua Kebaikan Kerahiman-Nya        dan membalas semuanya itu dengan sikap dan perilaku yang jahat/kejam terhadap Tuhan.
Keluhan Allah ini hendak dijawab manusia dengan ungkapan  pengakuan rasa bersalah melalui ratapan Putri-putri Yerusalem “ Ejus Domine Domine.......”Akan penderitaan Yesus akibat kekejaman Manusia. Pada setiap Armida ketika prosesi berhenti serta semua Doa dan nyanyian juga dihentikan, seluruh peserta perarakan akan mendengarkan lagu seruan Kristus “ Ovos Omnes quitranstis,perviam attendite Et Videte, Si Est dolor Sicat Dolor meus..........” ( Wahai kamu kamu semua yang melintas di jalan ini, pandanglah dan lihatlah apakah ada kedukaan seperti kedukaan-Ku......). Setelah itu akan disusul lagu  “ Signor Deo Misericordian.......”  (Tuhaan Allah yang Maharahim / Yang berbelas kasih ) dari Confreria dan ana-ana muji.
Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur
IV.  Acara Pada Setiap Armida
       Dalam perarakan prosesi ini Umat/Pesiarah diajak untuk mengenang berturut-turut sejarah pemenuhan janji Keselamtan Allah.
1.    Armida MeseriCordi Pesadu.
Tema : Janji Keselamatan Allah.
Kita mengenang secara Khusus janji Penyelamatan Allah untuk mengutus PuterNya,menebus Dosa manusia. Merindukan kedatangan Sang Penebus ini merupakan suatu masa penantian bagi kita.
v  Pentaktaan Salib
v  Ovos, disusul lagu “ signor Deo.....In magnum Tuo Domine, Cor meus Inspiritus Domine. Signor Deo Misericordia......” ( 3x )
v  Bacaan Injil ( Yoh. 1:1-15 ) atau bacaan lain yang sesuai.
v  Renungan/Homoli singkat disusul Doa Imam. Marilah Berdoa..... Allah Bapa Kami melalui nubuat para Nabi Engkau telah menyatakan janji untuk menyelamatkan manusia dengan mengutus Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon teguhkanlah selalu harapan dan iman kami untuk tetap menantikan kedangan Nya kembali dan mempersatukan kami semua dalam Kerajaan-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami....Amin.
v  Doa Permesa Mardomu Armida
v  Berkat salib
Sesudah itu prosesi kembali berjalan.
2.    Armida Pohon Nangka.
Tema : Pemenuhan Janji Allah kepada manusia
v  Pentaktaan salib
v  Ovos, disusul lagu “ signor Deo......”
v  Bacaan Injil ( Ibr 1 : 1 – 3 ) atau bacaan lain yang sesuai
v  Renungan/Homili singkat disusul Doa Imam.
v  Doa Permesa Mardomu
v  Berkat Salib dan sesudah nya prosesi kembali berjalan.
3.    Armida Pohon Bunga
Tema : Demi Keselamatan kita Yesus menderita dan Wafat.
v  Pentaktaan Salib
v  Ovos, disusul lagu “ signor Deo..........”
v  Bacaan Injil ( Luk. 29: 39-46 ) atau bacaan lain yang sesuai
v  Renungan/Homili singkat disusul doa imam.
v  Doa permesa Mardomu
v  Berkat Salib, dan Prosesi kembali berjalan.
4.    Armida Pohon waru
Tema : Yesus dihukum mati.
v  Pentaktaan salib
v  Ovos, disusul lagu “ signor Deo......”
v  Bacaan Injil ( Yoh. 19: 14-18 )
v  Renungan/ Homili singkat disusul Doa imam.
v  Doa Permesa Mardomu armida.
v  Berkat Salib, dan prosesi kembali berjalan.
5.    Armida MiseriCordi
Tema : Yesus Wafat di Salib.
v  Pentaktaan Salib
v  Ovos, disusul lagu “ Signor Deo......”
v  Bacaan Injil ( Luk. 23 : 44 - 46 )
v  Renungan/Homili Singkat disusul doa Imam
v  Doa Permesa mardomu Armida 
v  Berkat salib, dan prosesi kembali berjalan
6.    Armida Jentera
Tema : Yesus diturunkan dari salib dan dimakamkan.
v  Pentaktaan Salib
v  Ovos, disusul lagu “ Signor Deo......”
v  Bacaan Injil ( Luk. 23 : 50 – 54 )
v  Renungan/Homili singkat disusul doa Imam.
v  Doa Permesa Mardomu Armida
v  Berkat salib, dan Prosesi kembali berjalan.
7.    Gereja Mater Dolorosa
Ini adalah acara penutup dari keseluruhan rangkaian  acara prosesi.
Tema : Yesus Bangkit dari Kubur Nya.
v  Pentaktaan salib
v  Ovos, Disusul lagu “ signor Deo.....”
v  Bacaan injil ( Luk. 24 : 1 – 5 )
v  Renungan/Homili singkat disusul doa Imam
v  Berkat Salib
v  Pengumuman.

Setelah seluruh rangkaian acara prosesi ini yang berakhir sekitar tengah malam menjelang dinihari, hari sabtu, umat masih diberi kesempatan untuk memberi penghormatan “ Cium Tuan “ dimulai dari para petugas prosesi kemudian para mardomu,pesiarah dan umat sekalian. Keseluruhan acara prosesi ini dapat dimaknai secara Liturgis yakni: umat beriman sebagai anggota Gereja ( Tubuh Mistik Kristus ) dalam perjalanan Ziarah prosesi ini yang berawal dari Gereja sebagai pusat kegiatan iman umat Katolik mau ikut serta dan mengambil bagian dalam “ Jalan penderitaan Kristus dan mati bersama Dia “. Dalam perhentian disetiap Armida sebagai simbol keikutsertan umat dalam jalan penderitaan ini dan menerima berkat salib sebagai tanda pertobatan. Dan pada akhir ziarah ini umat akan kembali ke Gereja untuk ikut bangkit bersama Kristus dan memulai hidup baru sebagai anggota Gereja/Umat Allah yang tertebus.

---------------------------------------------------------------------------------------
B.   KELANJUTAN KEGIATAN ARI BAE di DESA KONGA – FLORES TIMUR

I.   Hari Sabtu Santo
1.    Kure Armida : Pkl.06.00 pagi para Confreia telah berkumpul di Gereja MaterDolorosa untuk melaksanakan ritual kure Armida, yaitu berjalan bersama-sama sambil berdoa mengunjungi armida – armida mengikuti rute prosesi sampai kembali lagi ke Gereja MaterDolorosa. Kure Armida dalam tradisi ini dimaknai mengulangi apa yang dilakukan oleh para murid Yesus yakni pergi mengunjungi makam Yesus pada pagi – pagi buta sebelum matahari terbit.
2.    Sementara Confreria melakukan kure armida, umat sekalian melalui tanda ” bunyi mataraka” telah berkumpul di Gereja. Kebaktian singkat diadakan di Gereja dan selanjutnya umat bersama Confreria mengantar kembali “ Tuan ana “ dan “ Tuan Ma “ ke Kapala Nya masing – masing.
3.    Di kapela Tuan Ana, selain tumba juga semua orna mento sengsara juga disemanyamkan kembali ( kesumi Tuan ). Pintu Kapela kemudian di tutup. Petugas kapela kemudian membereskan segala sesuatu.
4.    Di Kapela Tuan Ma, setelah di semanyamkan pintu kapela ditutup kembali. Petugas kapela membereskan segala sesuatu. Sebelum pintu kedua Kapela ini ditutup maka umat masih diberi kesempatan untuk “ Cium Tuan “ terutama bagi umat yang belum mndapatkan kesempatan.

II.Hari Minggu Paskah
1.      Prosesi Halleluya ( Prosesi Kebangkitan ) : Pkl.18.00 Umat dan Confreria mengantar patung “ Bunda Maria Halleluya “ dari tempat persemanyaman/ kapela ke Gereja. Prosesi ini merupakan kelanjutan dari ARI BAE. Prosesi ini mengandung makna, umat beriman merayakan sukacita kebangkitan kristus bersama Bunda Maria. Hari Kemenangan bagi orang – orang tertebus, dan bersama Bunda Maria Halleluya merayakan kemenangan ini menjadi momen Kebangkitan hidup baru sebagai anggota Gereja Kristus ( Tradisi Prosesi Halleluya ini hanya ada di Konga) .
2.      Perayaan dimulai dengan ibadat kebangkitan. Sesudahnya perarakan dimulai mengikuti rute armida – armida sambil membawa patung “ Maria Halleluya “ yang di usung oleh empat orang Confreria. Prosesi kemudian kembali ke Gereja sebagai pusat kegiatan iman Umat. Setelah kembali ke Gereja dilanjutka Ibadat penutup. Selesai Ibadat penutup Confreria Mengantar kembali “ Patung Maria Helleluya “ ke tempat persemayamannya.
3.      Selama Perarakan dinyanyikan lagu – lagu Sukacita Kebaktian oleh umat sebagai ungkapan turut bersukacita bersama Bunda Maria. Sementara Confreria bersama ana muji mengumandangkan lagu “ Regina Celli..............” yang diiringi genderang Sukacita.
4.      Urutan Perarakan Prosesi Halleluya
·         Salib dan Toca ( Toca dan Kru )
·         Barisan anak – anak dan OMK
·         Confreria bersama ana – ana Muji
·         Tumba patung Maria Halleluya ( yang dihiasi dengan semarak )
·         Organisasi Gereja
·         Umat stasi / Pesiarah

III.         Hari Senin ( Paskah II )
Serah Punto Dama Paskah
·         Pkl.06.00 pagi hari ada Ibadat / Misa Paskah kedua dengan penanggung jawab Ibadat Liturgi adalah para Mardomu Paskah.
·         Pkl. 14.00 Acara “ Serah Punto Dama Paskah “.
Acara ini merupakan bagian dari adat istiadat nagi tanah Konga yang diadakan setiap Tahun secara turun – temurun dalam rangka menutup seluruh rangkaian kegiatan ARI BAE itu sendiri. Dalam acara ini akan ditetapkan para Mardomu Paskah tahun berikutnya melalui  “ Sambo Punto Dama Paskah “. Dalam tradisi nagi tanah tempat berlangsungnya acara ini, dilaksanakan secara bergilir dalam 3 kinta yaitu Kinta Suku Sau, Kinta Malaka dan Kinta Kepala Nagi.


C.   PENUTUP

Panduan sederhana ini diterbitkan sekedar untuk membantu Pesiarah dalam mengikuti dan memahami seluruh acara prosesi Jumat Agung di Konga. Perayaan ini tidak sekedar ritual Devosional yang rutin, tapi sesungguhnya mengandung makna penghayatan akan inti iman Katolik yakni Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus. Selama berabat – abat sejak dari zaman Portugis selama 350 tahun di zaman Penjajahan Belanda dan jepang, tradisi ini tetap di jaga dan selamanya akan tetap dipertahankan, terutama oleh ana- ana nagi Konga sebagai Warisan Tradisi iman dari para leluhurnya.

Benza De Deo
Konga, Medio April 2013
Penulis
( alm. Bpk. Ady L. Kwen )