18 Maret 2016

Wisata Religi Peninggalan Bangsa Portugis di Flores Timur


( FLORES TIMUR BERANDA VATICAN DARI INDONESIA )
Larantuka - Flores Timur ( Foto: amaraya Created)
 Larantuka atau lebih dikenal dengan istilah “Kota Reinha” terletak di ujung timur pulau flores dan merupakan Ibu Kota Kabupaten Flores Timur. Pada zaman dahulu Larantuka merupakan daerah titik bertemunya kolonialisme bangsa – bangsa Eropa dan kerajaan kuno nusantara yang tergambar dalam kearifan lokal, diwarisi turun temurun serta keluhuran nilai-nilai Gereja Katolik yang semuanya melebur kedalam sebuah Tradisi Prosesi Jumad Agung yang selalu setia dijaga dan dijalankan selama 5 Abad oleh masyarakat Flores Timur pada umumnya. Tradisi Prosesi Jumad Agung ini merupakan ritual keagamaan peninggalan dari Bangsa Portugis yang masih terperlihara dan dijalankan dari dulu hingga kini oleh masyarakat Flores Timur.
Ritual Prosesi Jumad Agung peninggalan dari bangsa Portugis di Kabupaten Flores Timur ini, dapat kita jumpai di 3 (Tiga) Daerah., Yakni :
*+*  Prosesi Jumad Agung di Kota Larantuka
*+*  Prosesi Jumad Agung di Nagi Konga
*+*  Ritual penciuman Patung Yesus di Wure
Saat masa PraPaskah tiba, Kota Larantuka, Nagi Konga dan Wure menjadi sunyi senyap. Semuanya tenggelam dalam situasi berkabung yang merupakan bentuk kesiapan hati untuk pemaknaan terhadap Pengorbanan Mulia Yesus Kristus (Tuan Ana) dan Bunda Maria (Tuan Ma).
http://alamfloresku.blogspot.co.id/2016/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Prosesi Jumad Agung di Larantuka (sumber:google)
 Memasuki masa Semana Sancta (Pekan Suci) atau biasa dikenal dengan istilah setempat “ARI BAE” , rangkai Devosi dan Liturgi Pekan Suci dimulai pada hari selasa soreh. Dimana masyarkat dan Pesiarah berbaur memadati Lapangan Ile Mandiri, untuk menyaksikan Ritual Jalan Salib Hidup (Kisah Sengsara Yesus Kristus / Tuan Ana yang diperankan langsung oleh masyarkat setempat). Ritual Jalan Salib Hidup ini bermaksud untuk mengajak semua Umat Kristiani menyaksikan dan merenungkan kisah sengsara Yesus Kristus / Tuan Ana ribuan tahun silam.
Prosesi Jumad Agung di Konga
=>  Hari Rabu Trewa, hari terakhir masa prapaskah. Warga dan segenap element lapisan masyarakat setempat mulai mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama prosesi berlangsung. Dari kegiatan tikam turo (pemasangan kayu dan bilahan bambu sebagai tempat pemasangan lilin) , pembangunan Armida ( bahasa portugis yang berarti Kemah ) sepanjang rute yang dilewati prosesi Jumad Agung.
“ Proses pengerjaan Tikam Turo dan Pasang Armida ini sudah menjadi tradisi kebersamaan semua lapisan masyarakat dalam bergotong royong, proses kegiatan ini dilakukan dengan segenap hati karena ini adalah bagian dari penyerahan diri kepada Sang Kuasa”. Dan pada soreh harinya, semua umat Kristiani mengikuti liturgi Lamentasi di Gereja.  Lamentasi adalah sebuah upacara mengenang ratapan Nabi Yeremia, sebuah tradisi tentang sejarah jatuhnya manusia dalam Dosa dan Penyesalan. Kegiatan “ lamentasi ” dipersiapakan oleh Confreria ( kelompok kerasulan Awam yang dibentuk oleh Ordo Dominican dari Portugis ). Setelah upacara lamentasi selesai, suasana pecah berubah menjadi suasana gaduh, yang merupakan tradisi mengenang masa Berkabungnya Yesus dalam Tri Hari Suci ( Hari Kamis Putih, Hari Jumad Agung, dan Hari Sabtu Santo )

=>  Hari Kamis Putih,  adalah hari pertama pembukaan pintu Kapela Tuan Ma. Ritual pembukaan pintu Kapela ini merupakan tugas dan tanggung jawab penuh dari penjaga pintu Kapela atau Denga Deo ( istilah Portugis ) dan para confreria menjalankan prosesi khusus untuk menyiapkan Tuan Ma (Proses pembersihan Patung Tuan Ma / Bunda Maria ) ritual ini sangat sakral, para confreria yang bertugas membersihkan Patung Tuan ma / Bunda Maria sebelumnya sudah bersumpah dalam arti, apapun yang dilihat oleh mata para petugas/confreria selama proses pembersihan Patung Bunda Maria/Tuan Ma, menjadi sebuah rahasia seumur hidup pribadi dengan Sang Esa. Setelah ritual pembersihan patung Bunda Maria / Tuan Ma selesai, umat dan pesiarah yang membawa lilin Doa dipersilahkan memasuki kapela untuk bertemu langsung dengan patung Bunda Maria/Tuan Ma untuk menyampaikan ujud khusus/permesa dari dalam diri disertai dengan proses penciuman kaki Patung Bunda Maria sembari mengikuti lantunan Doa dan nyanyian Mamamuji ( istilah portugis yang berarti, ibu ibu yang bertempat tinggal di sekitaran Kapela )  mengiringi proses penyampaian ujud/Doa khusus oleh para umat dan pesiarah, moment ini berlangsung setahun sekali dalam masa pekan Suci. Ketika hari menjelang malam, kegiatan Devosi beralih ke liturgi Gereja Katolik
Yakni merayakan Misa Malam Kamis Putih. Hari pertama dalam rangkaian Tri Hari Suci, Hari Raya Kamis Putih ditujukan untuk merayakan perjamuan terakhir Tuhan Yesus Kristus bersama kedua belas murid-Nya sebelum menyerahkan diri-Nya di kayu Salib. Selepas perayaan Misa Kamis Putih di Gereja, Umat Kristiani dan para Pesiarah kembali melakukan ritual Devosi di Kapela Tuan Ma.
“ perlu diketahui selain di Larantuka dan Konga, Ritual Devosi Semana Santa juga ada di Negara Brasil, Portugal dan Meksiko ”.
Saat malam semakin larut, situasi di Kapela Tuan Ma semakin dipadati Umat dan Para Pesiarah untuk menyampaikan Ujud/Permesa/Intensi Pribadi kepada Tuan Ma. Ucapan Doa dan nyanyian mamamujii terus dikumandangkan mengiringi umat dan para pesiarah yang datang menyampaikan intensi pribadi kepada Tuan Ma.

=>  Hari Jumad Agung, hari dimana merupakan hari Puncak Devosi dalam rangkaian perayaan Prosesi Jumad Agung / Semana Santa berlangsung. Ritual ini berlangsung sejak pagi hari yakni proses penjemputan Tuan Meninu ( Simbol Bayi Yesus ) dengan menggunakan perahu kecil, proses ini dikenal dengan istilah Prosesi Laut. Perahu yang digunakan untuk mengantar Tuan Meninu adalah perahu dayung yang terbuat dari kayu. Ribuan umat dan pesiarah turut serta dalam prosesi laut ini. Pemandangan seperti ini hanya terlihat setahun sekali dan hanya di Kota Larantuka. Proses pengantaran Tuan Meninu menuju Armida-Nya di Pante Kuce dan diantar menuju Gereja, kegiatan ini menjadi sesuatu yang bermakna bagi mereka yang Berdevosi. Ketika Tengah hari, kegiatan berlanjut dengan proses penjemputan Patung Tuan Ma dari kapela diantar menuju ke Gereja. Tepat pukul 15.00 semua umat dan pesiarah mengikuti upacara wafat-Nya Tuhan Yesus Kristus, disini titik bertemunya Devosi dan Liturgi Gereja Katolik. Kisah sengsara Wafat Yesus Kristus dikumandangkan diikuti oleh upacara penciuman Salib Kristus sebagai tanda penghormatan terakhir kepada Tuhan Yesus Kristus yang rela wafat di kayu Salib. Setelah upacara Liturgi Gereja selesai, umat berkumpul di kompleks pemakaman. Berziarah ke pemakaman keluarganya masing-masing. Pada pukul 20.00 puncak Devosi pun tiba, rangkaian upacara liturgi mengawali Prosesi Jumad Agung pun dijalankan. Puncak Semana Santa pun tiba, Prosesi via Dolorosa dimulai, barisan Devosi mulai menelusuri rute perjalanan Prosesi Jumad Agung di ikuti barisan umat dan peziarah..
" Perlu ditegaskan bahwa di Kabupaten Flores Timur hanya ada 2 Daerah yang melakukan Tradisi “ Prosesi Jumad Agung ” yang merupakan Tradisi Keagamaan Peninggalan dari Bangsa Portugis dan sudah dijalankan selama 5 Abad lebih yakni  “ Kota Larantuka (Kota Reinha) dan Konga” sedangkan di Wure, tradisi penciuman patung berdiri yang dilakukan pada hari kamis putih dari pukul 07.00 s.d pukul 15.00 ".

12 Maret 2016

Pesona Pulau Konga - Flores Timur

Pulau Konga-Flores Timur (Foto Andi Wan)


Salah satu keindahan alam yang berada di Kabupaten Flores Timur..

Pulau konga adalah salah satu pulau berbentuk seperti gunung berapi guys, tapi bukan gunung berapi guys……,

http://alamfloresku.blogspot.co.id/
Pulau Konga (Andi Wan Photo)

dicapai dari kota Larantuka selama ± 1,5 jam atau dari arah barat Maumere selama ± 2,5 jam dan dari Boru Kec.Wulanggitang selama 15 Menit... bentuknya unik loh guys…..
http://alamfloresku.blogspot.co.id/
Pulau Konga ( Foto Andi Wan )

Konon kata penduduk daerah desa konga, pulau konga sendiri waktu dahulu kala menjadi tempat pemeliharaan kambing oleh raja bintang ( waktu zaman kerajaan guys ) …

Keindahan yang disuguhkan pulau konga dapat memanjakan mata anda dan memberikan kesan kenyamanan dalam hati anda guys,,
Pulau Konga (Sumber: eputobi.net)

Sekarang pulau konga menjadi tempat pembudidayaan kerang menjadi mutiara oleh perusahaan Jepang dan memberikan devisa bagi daerah flores timur sendiri……
http://alamfloresku.blogspot.co.id/
Pulau Konga (Foto Andi Wan)
 So,, tunggu apa lagi guys.. mari berkunjung ke pulau konga……

Oiaa guys,,,, desa konga sendiri memiliki tradisi peninggalan portugis loh,,, yakni Prosesi Jumad Agung / Sesta Vera……. Asikan ………


11 Maret 2016

Flores Timur Beranda Vatican ( Vatican Of Flores Island )

Terletak di wilayah paling timur pulau Flores, Kota Reinha Rosari atau yang lebih dikenal dengan nama Larantuka merupakan pusat pemerintahan kabupaten Flores Timur. 
http://alamfloresku.blogspot.co.id/
Patung Mater Dolorosa (Sumber google.com)
 Yah,,,, Reinha Rosari banyak tersimpan sejarah, pengaruh kolonial Portugis yang sudah menguasai kawasan ini pada Abad XVI sangat kental. 
 Warisan Portugis yang sampai terasa saat ini adalah agama Katolik dan tradisinya yang dianut penduduk asli Reinha Rosari. Bisa dikatakan Reinha Rosari adalah salah satu tempat di mana agama Katolik berkembang di Indonesia. Ada ungkapan Larantuka adalah serambinya Roma. Melihat fakta sejarah bahwa Larantuka merupakan tempat di mana Agama Katolik yang berpusat di Vatikan-Roma masuk di tanah air lewat misionaris asal Portugis pada abad ke XVI. Ungkapan itu cukup masuk akal bila kita mau menelusuri masih adanya gedung-gedung peninggalan Portugis seperti Gereja Katedral di pusat kota Larantuka. Gereja yang sangat megah berarsitekturkan Eropa kuno, sekilas kita seakan sedang berada di kota Roma. 

Guys,,,Di Flores Timur ada 3 Daerah yang menjalankan Tradisi Prosesi Jumad Agung/Sesta Vera Peninggalan dari Bangsa Portugis loh.....

 => 1. Larantuka Kota ( Kota Reinha Rosario )

http://alamfloresku.blogspot.co.id/
Prosesi Jumad Agung Larantuka Kota (sumber: google.com)
 => 2. Desa Konga 
http://alamfloresku.blogspot.co.id/
Prosesi Jumad Agung Konga - Flores Timur (sumber: google.com)


 => 3. Wure
Situasi Religi di Wure - Flores Timur (sumber: google.com)
So,,, itulah kenapa Flores Timur yang lebih dikenal sebagai Beranda Vatican Guys......
Terasa hidup toleransi antar umat beragama disana guys,,,, 
Dan perlu kita ketahui, bahwa dalam perayaan hari besar keagamaan Katolik khususnya,, yang menjadi keamaan dan bertanggung jawab penuh adalah pemuda dari Mesjid guys,,,.. sebaliknya ketika Hari Raya Lebaran, yang menjaga keamanan malam takbiran adalah tanggung jawab penuh dari pemuda Gereja Katolik......  Itulah Keindahan dan Keharmonisan Antar Umat beragama di Kota Reinha Larantuka -Flores Timur Beranda Vatican....... 

====== Wellcome in Flores Timur Vatican Of Indonesia =====

Film Tiga Dara promosikan Keindahan Alam & Budaya Maumere Of Flores

FILM TIGA DARA

Hello Guys,,, masih dari Maumere Of Flores...
Keren ga guys,,, Maumere Of Flores dipromosikan didalam Film Layar lebar guys,,,, asooyyy....
ini kilasan singkat guys,,,,,
Keindahan alam & kecantikan budaya Nian Tana akan dipromosikan dlm film layar lebar bertajuk TIGA DARA.
Pemeran Film 3 Dara (sumber pariwisatasika.com)

Sumber Foto: Tribunnews.com
Film yg disutradarai Nia Dinata & diproduksi oleh Kalyana Shira Film ini akan mengambil lokasi shooting di Pantai Koka, P. Pangabatang, P. Kambing, Tanjung Kajuwulu & Hutan Mangrove Mgpanda, Lepo Gete & SDK serta Gereja Tua Sikka, Sanggar Watu Bo Hewokloang, Komplex Patung BSB Nilo, Pasar Wuring & Pasar Wairkoja, serta Bandara Frans Seda, Pelabuhan L. Say & Capa Resort.
Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera menyambut gembira crew Tiga Dara yg dipimpin Alex Hendro Bapa, selaku Wakil Yayasan Bapa Bangsa (YBB), yg mendatangkan segenap insan film pendukung Tiga Dara itu. "Pemkab Sikka berterima kasih dan mendukung penuh misi promotif yg diupayakan YBB & crew Tiga Dara", kata Yoseph di ruang kerjanya, Senin 22/2.
Aktor & Aktris Film Tiga Dara (foto Os Rebong)
 Melaksanakan tugas dari Bupati, Kadisbudpar Sikka, Drs. Kensius Didimus, langsung menugaskan Kabid Pengembangan Pariwisata, Even Edomeko, utk mendampingi crew Tiga Dara selama proses shooting.
Film TIGA DARA sesungguhnya film klasik karya sutradara Usmar Ismail pd tahun 1955.
Foto Rio Dewanto proses syuting (sumber: om google)
 Film ini berkisah tentang romantika keluarga dengan tiga anak perempuan yang semuanya masih lajang. Ibu mereka meninggal, dan ketiganya tinggal bersama nenek dan ayah yang terus sibuk.
Aktris Shanty dalam proses syuting (sumber: om Google)

Mengemban amanat almarhumah, sang nenek berusaha mencarikan jodoh untuk si sulung. Namun calon suami itulah yang kemudian menjadi rebutan dua dari tiga dara dimana si bungsu Neni berkomplotan untuk menyelesaikan konflik. Konflik inilah yang menjadi cerita menarik dari lakon Tiga Dara.
Gala Dinner penanda dimulainya shooting diadakan di Capa Resort Kec. Kangae pd 23/2. Aktivitas shooting akan dimulai pd Rabu 24/2 di Pantai Koka.
(Even Edomeko)

10 Maret 2016

Keindahan Alam Maumere Of Flores

= Pesona Alam Nusa Kutu Kolisia - Maumere Of Flores =

Nusa kutu, Kolisia. Mengapa disebut Nusa kutu? Bukan karena banyak kutu guys. Kutu dalam bahasa kami adalah babi landak, yg berduri. Durinya ini sering dipake sama mama2 di tempat kami Maumere sebagai pengencang kondean ‪#‎legeng‬ (bahasa maumere) di kepala, kami menyebutnya ‪#‎Hegin‬. Nah dulu, tempat ini banyak babi landaknya makanya dinamakan Nusa Kutu.

Foto: Ooz

Saat tsunami 12-12-1992, nusa kutu pecah dan terpisah sendiri dari bukit yang ada di sampingnya guys.
Eits, ada lagi neh. Di Kolisia, ada juga Batu yg bentuknya kaya sapi, menurut cerita batu ini terjatuh dari atas bukit saat tsunami itu. Tapiiiiiii coba datengin tempatnya, banyak sapi di sini. Adakah hub antara keduanya? 
 
Foto: Ooz


Kl mau k nusa kutu, datengnya di bawah jam 11 guys, surut. Kalau udah pasang, wasalam, cm bisa liat dr atas bukitnya. Nanti lewatin sawah dl lho baru dech ke lautnya.
Foto: Ooz
Guys kalau melewati kolisia jangan jalan terus, sesekali jalan kaki menanjak menuju ke atas bukitnya yg ada di sebelah kiri jalan (dari arah maumere ya). Bisa sih pk kendaraan, tp lbih enak jlan kaki. Di situ ada Salib dan Goa Maria. Tempatnya ajaib euy..

Foto: Ooz
Walaupun Salibnya ga sebesar yg di Kajuwulu, View dr atas sana, beuh ga usah ditanya, beuh ngajak ribut, bikin kita tmbah berdecak kagum sm karya Pencipta.
Foto: Ooz
 Gila bray, keren. Eits tp jgn lupa ucap syukur ya. Siap2 goyang lutut nanjaknya, anginnya jg lumayan euy hehehe
So masih mikir panjang untuk ga ke maumere....
Wellcome in Flores Island....................By: Ooz